Karl Marx pernah berkata:
"Agama adalah candu bagi masyarakat"
Sekilas kaliamat itu seperti hujatan terhadap agama. Agama dikatakan sebagai candu tak beda dengan minuman keras atau narkotik yang bisa melenakan manusia. Tapi benarkah apa yang dikatakan Marx itu?
Bisa jadi ya! Agama sangat mungkin menjadi candu dan perantara menuju keterasingan manusia. Namun harus dijelaskan agama seperti apa yang bisa mebuat manusia terasing. Agama yang bisa dikatakan sebagai candu adalah agama yang melenakan, yang membuat manusia bersembunyi dari kenyataan.
Didunia ini manusia hidup dengan berbagai permasalahannya. Terkadang permasalahan-permasalahan hidup itu menyeret manusia pada titik frustasi. MAnusia terkadang tak sanggup menghadapi masalahnya sendiri. Tak jarang manusia lari dari masalahnya itu.
Kemana manusia lari dari masalahnya itu? Jawabannya banyak. Ada yang meneggak minuman keras, melakukan seks bebas, mengkonsumsi narkoba, bunuh diri, dan banyak lagi.
Salah satu tempat untuk mencari perlindungan adalah pada agama. Tak jarang orang-orang yang kalah menghadapi kenyataan datang pada kiyai, pastor, atau biksu. Tujuannya satu, lari dari kenyataan.
Sebagai contoh, seseorang yang telah berzina, walaupun ia telah menikah, lantas ketahuan.Maka ia terancam perceraian. Nama baiknya terancam rusak. Wibawanya akan turun. Dan banyak lagi ancaman sebagai konsekuensi perbuatannya. Lalu ia stress. Ia frustasi. IA dilingkupi berbagai ketakutan.
Datanglah ia pada seorang ahli agama. Disana ia berdzikir, mengaji, sholat dan melakukan ritual-ritual lainnya.
Karena ibadahnya yang semu itu ia merasa tenang, tentram. nyaman, damai dan dekat dengan Tuhan. Ia menyendiri dan mengasingkan diri untuk berdekatan dengan Tuhan. Bukan karena keimanannya, ia butuh dekat dengan Tuhan karena ia berada dalam ketakutan. Ketika ia beribadah dalam ritual-ritual ia merasa aman.
Begitulah. Lantas apakah ia bersih dari dosa-dosanya? Apakah masalahnya selesai? Apakah segala ancaman hilang dengan semua itu? Jawabannya tentu tidak.
Permasalahan itu tidak akan selesai dengan cara seperti itu. Koruptor tetaplah koruptor walaupun ia berdzikir sampai mulutnya berbusa. Pendosa tetaplah pendosa sebelum ia bertaubat dengan taubatan nashuha.
Agama adalah jalan, petunjuk, pedoman dan alat untuk menghadapi hidup. Tuhan adalah tempat manusia bergantung.
Agama dan Tuhan bukan untuk tempat bersembunyi dari segala permasalahan.
Sadarkah kita, dalam kehidupan beragama kita terkadang kita membuat agama seperti apa yang dikatakan Marx:"Agama adalah candu bagi masyarakat."
Islam sebagai agama juga berpotensi menjadi candu. Mengasingkan diri dari dunia, lari dari kenyataan dan bersembunyi di gua-gua adalah indikasi dari penyimpangan yang mungkin terjadi dalam agama Islam.
"Carilah dunia seperti engkau kan hidup selamanya. Ingatlah akhirat seolah kau kan mati besok hari."
Langganan:
Postingan (Atom)
Selamat Datang di Weblog resmi KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN SULI KABUPATEN LUWU SULAWESI SELATAN INDONESIA ...

-
Karl Marx pernah berkata: "Agama adalah candu bagi masyarakat" Sekilas kaliamat itu seperti hujatan terhadap agama. Agama dikataka...
-
Daftarkan dan catatkan pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA). Mengapa harus di KUA? Karena pernikahan yang didaftarkan dan dicatat di KUA...
-
Assalamu 'Alaikum Wr. Wb. Hanya kepada Allah kita menyembah, Shlawat kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. saya bersyukur kepadaNya, s...